Tahapan Pembelajaran CPS (Creative Problem Solving)
Creative Problem Solving dikenalkan oleh Alex Osborn pada tahun 1942 seorang Manager iklan BBD
& O untuk melihat mengapa orang lebih kreatif daripada yang lain dan digunakan di perusahaan pemerintah dan
grup nirbala di seluruh dunia. Pada tahun 1953 Osborn mengenalkan buku Applied Imagination untuk pertama kalinya,
sekaligus menjelaskan bahwa Creative
Problem Solving memiliki tujuh
tahapan antara lain Orientation,
preparation, analysis, hypothesis, incubation, systeshis, verification (Isaksen,
1998). Kemudian Sidney Parnes seorang Profesor
Psikologi pada tahun 1965 bergabung dengan Osborn dan mengembangkan Creative Problem Solving ke dalam bidang pendidikan yang bertujuan
untuk membantu siswa dalam memahami dan
mengaplikasikan kreativitas dalam semua aspek kehidupan. Kemudian pada tahuan
1967 setelah Osborn Meninggal dunia,
Parnes mengembangkan Creative
Problem Solving menjadi enam tahapan
sebagai berikut.
1.
Menemukan Sasaran ( Objective
Finding )
Pada tahap ini guru menyajikan kejadian
(tantangan) yang akan dicarikan penyelesainnya oleh siswa. Setelah itu, guru
mendorong siswa untuk memahami dan
mendeskripsikan kembali kejadian tersebut untuk menggunakan bahasa mereka
sendiri. Kegiatan ini bertujuan agar siswa lebih memahami gambaran dari kejadian yang diberikan. Setelah siswa
selesai mendeskripsikan kejadian dengan bahasa mereka sendiri, siswa
selanjutnya diajak untuk menemukan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai
dalam proses pemecahan masalah.
2.
Menemukan Fakta (Fact Finding )
Pada tahap ini, siswa mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin terkait kejadian atau tantangan yang sudah diberikan dengan
menggunakan semua persepsi dan indera mereka. Siswa menyelesaikan tahap ini
dengan mengidentifikasi seluruh fakta
yang dianggap relevan dengan
permasalahan. Fakta yang mereka berikan kemudian dijelaskan untuk memperoleh informasi yang lebih dalam
terkait dengan fakta yang telah ditemukan. Penjelasan ini selanjutnya digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan informasi mana saja yang menjadi
informasi paling penting.
3. Menemukan Masalah (Problem Finding )
Tujuan dari tahap ini adalah untuk
memperjelas tantangan atau permasalahan dengan mendefenisikan kembali tantangan
atau permasalahan yang sudah diberikan dengan mempertimbangkan berbagai cara
melihatnya. Ketika mengulang tantangan ditahap ini akan sangat membantu untuk
menyatakan tantangan dalam bentuk pertanyaan “ Kenapa hal ini terjadi ? Apa yang harus dilakukan ? dan pertanyaan
lainnya sehingga pada akhirnya jelas apa yang ingin diselidiki dan
dipecahkan. Tahapan ini merupakan
tahapan yang paling penting dalam Pendekatan Creative Problem Solving. Pada tahap ini juga siswa diberi
kesempatan untuk melakukan penyelidikan untuk menjawab
permasalahan-permasalahan yang sudah mereka rumuskan melalui tahapan menemukan
fakta.
4.
Menemukan Ide (Idea Finding )
Pada tahap ini, siswa diminta untuk
memunculkan berbagai macam ide penyelesaian dari permasalahan yang diberikan
dengan menggunakan berbagai sudut pandang yang berbeda. Dalam usaha menemukan
ide-ide penyelesaian ini, siswa diharapkan bisa menghubungkan permasalahan-permasalahan
yang sudah mereka rumuskan pada tahap Problem
Finding dengan konsep-konsep yang sudah mereka peroleh dari kegiatan
eksperimen. Setelah semua ide terkumpul, siswa diminta untuk mengidentifikasi
ide-ide tersebut guna memperoleh ide-ide
yang dianggap berpotensi untuk dikembangkan atau digunakan dalam
penyelesaian masalah. Semua ide-ide yang dianggap berpotensi selanjutnya
digeneralisasi dan digunakan sebagai pedoman pada tahap berikutnya (Solution
Finding )
5.
Menemukan Solusi ( Solution
Finding )
Pada tahap ini, siswa diminta untuk menemukan
beragam solusi dengan berlandaskan ide-ide yang sudah mereka daftarkan pada
tahapan sebelumnya (Idea Finding).
Berbagai solusi yang ditemukan selanjutnya dipilih sesuai dengan bentuk dan situasi permasalahan. Solusi yang dipilih merupakan solusi terbaik
dari solusi yang ada. Namun tidak
menutup kemungkinan solusi yang dipilih untuk mengatasi masalah yang sudah
diberikan lebih dari satu solusi asalkan solusi-solusi yang dipilih tersebut
relevan dengan masalah yang dipecahkan.
6.
Menemukan Penerimaan (Acceptance
Finding )
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
mengembangkan rencana aksi. Siswa diminta untuk menuliskan secara terperinci
terkait tahapan-tahapan yang harus dilewati ketika akan mewujudkan
solusi-solusi yang sudah dipilih dalam bentuk penyelesaian nyata. Dalam tahapan
ini, siswa diminta mencatat
faktor-faktor pendukung lainnya yang sekiranya diperluhkan dalam mewujudkan
solusi-solusi terpilih ke dalam bentuk tindakan nyata.
Dari
keenam tahapan CPS di atas dapat
dijabarkan menjadi beberapa tahapan yang
digunakan dalam proses pembelajaran seperti yang terlihat dalam dalam tabel
berikut ini,
Tabel
Tahapan Pembelajaran CPS
TAHAPAN
|
KEGIATAN
|
PENDAHULUAN
|
|
Pendahuluan
|
·
Melakukan Apersepsi melalui pertanyaan
·
Melakukan Demonstrasi
·
Menyampaikan tujuan Pembelajaran
·
Membagi siswa dalam kelompok kecil dan membagikan LKS pada
masing-masing kelompok
|
INTI
|
|
Menemukan Sasaran
|
·
Menyajikan Fenomena dalam bentuk permasalahan terbuka yang bersifat
kontekstual untuk dipecahkan siswa dengan cara-cara kreatif
·
Mendorong siswa untuk mendeskripsikan keadaan dari suatu kejadian dengan menggunakan
bahasa mereka sendiri
·
Mendorong siswa untuk menentukan tujuan yang hendak diwujudkan dari
kegiatan pemecahan masalah
|
Menemukan
Fakta
|
·
Mendorong siswa untuk menemukan beragam informasi berupa fakta-fakta
yang terdapat pada permasalahan
·
Mendorong siswa untuk mengeksplorasi fakta-fakta yang sudah mereka
temukan dengan cara mencari informasi yang lebih mendalam terkait dengan
fakta-fakta tersebut
·
Mengidentifikasikan fakta-fakta yang dianggap paling penting dan
relevan dengan permasalahan yang ada.
|
Menemukan masalah
|
·
Mendorong siswa menemukan
beragam masalah yang terdapat pada suatu situasi dengan menggunakan berbagai
sudut pandang
·
Mendorong siswa menentukan masalah yang paling essensial
·
Mendorong siswa merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan empiris
yang dapat dipecahkan
·
Mendorong siswa melakukan eksperimen dan diskusi sebagai upaya untuk
membangun konsep selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam proses
pemecahan masalah
|
Menemukan Ide
|
·
Mendorong siswa mencari koneksi, keterkaitan, hubungan dari
konsep-konsep yang sudah ada dibangun untuk menemukan berbagai ide untuk
menyelesaikan permasalahan
·
Mendorong siswa untuk memunculkan beragam ide-ide penyelesaian
·
Mendorong siswa untuk mengurutkan, membuat rangking, dan memilih
ide-ide yang dianggap paling potensial untuk memecahkan masalah
|
Menemukan Solusi
|
·
Mendorong siswa untuk menemukan alternatif solusi yang tepat
berdasarkan berbagai macam ide yang
sudah didaftarkan
·
Mendorong siswa untuk memilih solusi terbaik dari alternatif solusi
yang sudah ditemukan
|
Menemukan Penerimaan
|
·
Mendorong siswa mengembangkan rencana aksi dengan jalan memerintahkan
suswa untuk menuliskan peralatan atau faktor pendukung lainnya serta langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mewujudkan solusi yang dipilih
·
Mendorong siswa mempertimbangkan rencana-rencana aksi lain yang
mendukung jawaban.
|
PENUTUP
|
|
Penutup
|
·
Mengajak siswa menyimpulkan seluru hasil kegiatan pembelajaran
·
Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar