Model Pembelajaran ICARE
Model Pembelajaran ICARE pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Bob Hoffman dan Donn
Ritchie di San Diego State University.
Pada awalnya Model pembelajaran ICARE ini dirancang untuk pembelajaran
online di San Diego State University, tetapi seiring berjalannya waktu model
pembelajaran ini semakin berkembang sehingga memungkinkan untuk diterapkan di
sekolah. Di Indonesia pada tahun 2006 melalui program Decentralized
Basic Education (DBE) mulai mengenalkan sekaligus menggunakan kerangka pedagogik ICARE dalam
pelatihan guru dan proses pembelajaran di Sekolah.
Sebagai model pembelajaran ICARE tentu
memiliki tahapan-tahapan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
terakhir evaluasi. Adapun tahapan model pembelajaran ICARE mulai dari persiapan materi pelajaran, analisis kebutuhan
kelas, dan perkembangan konstekstual seperti perkembangan dunia usaha dan
industri.
Model
Pembelajaran ICARE dipandang sangat memberikan peluang kepada para peserta
didik untuk memiliki kesempatan mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari
dalam pembelajaran. Berikut penjelasan setiap tahap model pembelajaran ICARE
yang sudah di sesuaikan dengan pembelajaran fisika:
(1) Fase Pertama, Introduction (pendahuluan)
Pada tahap pengalaman pembelajaran
ini, guru menanamkan pemahaman tentang isi dari pelajaran kepada peserta didik.
Bagian ini harus berisi penjelasan tujuan pelajaran dan hasil yang akan dicapai
selama pelajaran tersebut. Pada tahap ini guru melakukan apersepsi kepada
peserta didik dengan cara menunjukan beberapa fenomena yang disesuaikan dengan
pembelajaran kontekstual, peserta didik mengamati dan diberikan kesempatan
menanyakan fenomena yang sedang ditampilkan, selain itu motivasi juga harus
diberikan pada tahap ini supaya peserta didik merasa tertarik dalam mempelajari
materi yang akan diberikan.
(2) Fase Kedua, connection (koneksi)
Pada tahap connection dari pelajaran, guru berusaha menghubungkan pengetahuan
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal peserta didik dari pembelajaran atau
pengalaman sebelumnya. Guru melakukan demonstrasi dan terjadi tanya jawab
misalnya meminta peserta didik untuk memberitahu apa yang mereka ingat dari
pengalaman belajar sebelumnya. Yang terpenting pada tahap connection adalah penanaman konsep, yaitu dengan cara mengajak
peserta didik merencanakan dan melalukan kegiatan secara mandiri atau kelompok
melakukan contoh aplikasi dalam konteks dunia nyata yang berbasis inkuri.
(3) Fase Ketiga, application (aplikasi)
Tahap ini adalah tahap yang paling
penting dari pembelajaran. Setelah peserta didik memperoleh pengetahuan atau
kecakapan baru melalui tahap connection,
mereka perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan atau menerapkan pengetahuan
serta kecakapan tersebut. Bagian application
harus berlangsung paling lama pada proses pembelajaran ini karena peserta didik
dituntut untuk melakukan kegiatan eksperimen atau mengaplikasikan pengetahuan
mereka dalam konteks dunia nyata, yang tentunya berbeda dengan contoh aplikasi
yang telah dilakukan pada tahap connection
sebelumnya.
(4)
Fase
Keempat, reflection (refleksi)
Bagian ini merupakan ringkasan dari
pelajaran, sedangkan peserta didik memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa
yang telah mereka pelajari. Tugas guru adalah menilai sejauh mana keberhasilan
pembelajaran. Kegiatan refleksi atau ringkasan dapat melibatkan diskusi
kelompok dimana instruktur meminta peserta didik untuk melakukan presentasi
atau menjelaskan apa yang telah mereka pelajari. Mereka juga dapat melakukan
kegiatan penulisan mandiri dimana peserta menulis sebuah ringkasan dari hasil
pembelajaran. Refleksi ini juga bisa berbentuk kuis singkat dimana guru memberi
pertanyaan berdasarkan isi pelajaranatausesi. Poin penting untuk diingat dalam
refleksi adalah bahwa guru perlu menyediakan kesempatan bagi para peserta didik
untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari.
(5) Fase Kelima, extension
(perluasan)
Karena waktu pelajaran telah selesai,
bukan berarti semua peserta didik yang telah mempelajari dapat secara otomatis
menggunakan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan bagian Extension adalah kegiatan dimana guru
menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan peserta setelah pelajaran berakhir
untuk memperkuat dan memperluas pembelajaran. Di sekolah, kegiatan extension biasanya disebut pekerjaan
rumah. Kegiatan extension dapat
meliputi penyediaan bahan bacaan tambahan, tugas merangkum materi berikutnya
atau latihan-latihan.
Tahapan Model ICARE bisa kawan lihat di alamat
http://yanuarasmara.blogspot.com/2018/09/tahapan-model-pembelajaran-icare.html
http://yanuarasmara.blogspot.com/2018/09/tahapan-model-pembelajaran-icare.html
ngiring copy paste nya
BalasHapus