MANAJEMEN KELAS
a. Manajemen
Pembelajaran
Untuk mewujudkan manajemen kelas di sekolah, lingkungan fisik
yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran. Manajemen kelas di sekolah tidak hanya pengaturan belajar,
fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan
sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena
itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik dan menciptakan iklim belajar
yang menunjang.
Guru harus memahami beberapa factor yang dapat mempengaruhi
belajar anak, supaya tercipta proses belajar yang baik. Faktor yang perlu
diperhatikan antara lain : kondisi fisik, sosio emosional dan organisasional.
Semua factor ini harus dipahami oleh guru, agar tujuan KBM dapat tercapai
dengan sebaik-baiknya, atau setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang
sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring akan dapat dicapai secara
optimal. Lingkungan fisik yang memenuhi syarat, mendukung meningkatnya
intensitas proses KBM siswa. Disamping itu juga mempunyai pengaruh terhadap
pencapaian tujuan pengajaran.
Setiap proses belajar mengajar kondisi ini harus direncanakan
dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang
dirugikan dan megembangkan kepada kondisi yang kondusif. Kondisi fisik di
sekolah senantiasa nyaman, antara lain ruangan harus diusahakan memenuhi
syarat. Ukuran ruangannya harus cukup; memberi keleluasaan bergerak; cahaya dan
sirkulasi udara baik dan pengaturan perabot harus tertata rapih agar siswa bisa
bergerak bebas.
Di dalam pengaturan ruangan kelas terdapatbeberapa tempat
duduk/meja kursi, diantaranya : pola berderet, pola berjajar atau berbasis.
Tapi pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut kesenangan siswa itu
sendiri. Dalam pola susunan berkelompok siswa dapt berkomunikasi dengan mudah
satu sama lain dan bisa pindah dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Ada juga pola farmasi tapal kuda. Pola ini bisa dipakai apabila pelajaran banyak
memerlukan Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan lebih memudahkan saling
berkomunikasi dan berkonsultasi. Pola duduk melingkar. Pola ini dilaksanakan
apabila ada suatu kegiatan atau alat yang mesti diperagakanakan mudah dilihat
dan dikomentari oleh siswa.
Disamping susunan meja kursi yang fleksibel menurut pola formasi
tertentu, siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak selalu
terpaku duduk di kursi akan tetapi dapat juga dudk di tikar, atau karpet yang
berabjad dan bergambar. Penyediaan alat bermain atau sumber belajar harus
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu itu. Selain
susunan meja, penyediaan alat, pengelompokkan tempat duduk, dinding juga dapat
digunakan untuk menempelkan hasil pekerjaan siswa. Hasil pekerjaan siswa
ditempel di dinding dengan menggunakan triplek atau busa. Hasil yang
ditempelkan hendaknya secara bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak
mengganggu perhatian anak. Hasil karya seni yang dipampang di dinding akan
mempunyai kebanggan tersendiri bagi orang tua siswa tersebut.
Ventilasi harus cukup
menjamin kesehatan siswa. Jendela harus cukup besar, sehingga memungkinkan
cahaya matahari masuk dan udara yang sehat juga masukke kelas. Dengan ventilasi
yang baik dan udara yang sehat, semua siswa dan guru di dalam kelas dapat
menghirup udara yang segar. Cahaya sebaiknya datang dari sebelah kiri, supaya
cukupterang dan tidak menyilaukan.
Di dalam pengaturan penyimpanan barang-barang hendaknya disimpan
pada tempatnya yang khusus (loker) yang sudah diberi tanda, dan barang tersebut
mudah dijangkau kalau diperlukan dalam kegiatan belajar. Barang yang nilai
praktisnya tinggi dapat disimpan di ruang kelas, seperti alat bermain yang
sesuai dengan tema pada waktu mau dilaksanakan. Sedangkan buku pelajaran,
pedoman kurikulum, kartu pribadi, buku penghubung, harus ditempatkan pada
tempat yang tidak jauh dari meja guru. Selain itu, juga alat pengamanan harus
selalu tersedia.
Sumber belajar diluar ruangan/kelas akan menjadi alat
interaksi siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun pada saat jam
istirahat, yang harus menjadi perhatiann guru adalah pada saat jam istirahat.
Pada saat ini sering sekolah tidak memperhatikan pola-pola interaksi siswa
dalam mengisi waktu senggangnya, bagaimana ketika mereka beristirahat mereka
memperoleh stimulus positif sehingga ketika melanjutkan pelajaran lagi motivasi
mereka tidak berkurang dan bahkan memperoleh motivasi tambahan sehingga
semangat mengikuti pelajaran dapat dipertahankan.
Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan
manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima
semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang definisi
manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu
yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang
didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat
pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan
orang lain.
Dengan demikian terdapat tiga focus untuk mengartikan
manajemen, yaitu :
- Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi.
- Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.
- Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelasmerupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996).
Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan manajemen kelas adalah :
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan inteliktual siswa dalam kelas.
- Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
- Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan factor lingkungan yang mempengaruhinya. Tugas guru seperti mengontrol, mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan yang kurang tepat lagi untuk saat ini. Sekarang aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajarn. Mengelola kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif.
- Manajemen kelas adalah rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, yaitu meliputi : tujuan pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan peralatan, dan pengelompokkan siswa dalam belajar. (Alam S : IB).
C. Kegiatan Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan sumber daya baik material elemen maupun human elemen didalam kelas oleh guru sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa dan mengajar guru. Sebagai sebuah proses maka dalam pelaksanaannya manajemen kelas memiliki kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru. Dalam manajemen kelas guru melakukan sebuah proses atau tahapan-tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi, sehingga apa yang dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait. Selain itu bahwa dalam manajemen juga terkandung maksud bahwa kegiatan yang dilakukan efektif mengenai sasaran yang hendak dicapai dan efisien tidk menghambur-hamburkan waktu, uang dan sumber daya lainnya. Titik akhir dari kegiatan manajemen adalah tujuan dengan produktivitas kerja yang tinggi.
Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas) meliputi 2
kegiatan yang secara garis besar terdiri dari :
- Pengaturan orang (siswa); Meliputi tingkah laku, kedisiplinan, minat/perhatian, gairah belajar dan dinamika kelompok
- Pengaturan fasilita; Meliputi ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk dan penempatan siswa.
Aspek-aspek manajemen kelas yang
tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah :
a) Mengecek
kehadiran siswa.
b)
Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa
dan menilai hasil pekerjaan tersebut.
c)
Pendistribusian bahan dan alat.
d)
Mengumpulkan informasi dari siswa.
e)
Mencatat data.
f)
Pemeliharaan arsip.
g)
Menyampaikan materi pelajaran.
h) Memberikan
tugas/PR.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan
para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa dikelas
menurut Dirjen Dikdasmen (1996:I3) adalah :
1) Ketika
bertemu dengan siswa, guru harus :
Ø
Bersikap tenang dan percaya diri.
Ø
Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau
sikap tidak simpatik.
Ø
Memberikan salam lalu memperkenalkan diri.
Ø
Memberikan format isian tentang data pribadi
siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.
2)
Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib
dan lancar.
3)
Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan
teratur.
4)
Menentukan tata car a berbicara dan Tanya jawab.
5) Bertindak
disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar