Oleh : Yanuar Asmara
Ringkasan
Hasil Uji Coba Instrumen, Analisis Butir Soal, Validitas, Reabilitas
Dalam sebuah penelitian, peneliti
akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, Instrumen penelitian
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah
instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti.
Instrumen
itu merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian
memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Instrumen
pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata adalah alat yang digunakan untuk
merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut
psikologis. Atribut-atribut
psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan
atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif,
perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,
perangsangnya adalah pernyataan.
Instrumen
penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan
pada penelitian lain. Kekhasan setiap obyek penelitian membuat seorang peneliti
harus merancang sendiri instrumen yang akan digunakannya. Susunan instrumen
untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian yang lain. Hal ini
disebabkan karena setiap penelitian mempunyai tujuan dan mekanisme kerja yang
berbeda-beda. Beberapa jenis instrumen dalam suatu penelitian adalah sebagai
berikut : (1) Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (2) Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui.
(3) Interview digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. (4) observasi adalah
mengadakan pengamatan secara langsung, abservasi dapat dilakukan dengan tes,
kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah
daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. (5) Rating atau
skala bertingkat adalah suatu ukuran subyaktif yang dibuat bersekala.
(6) Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis.
Menurut Arikunto, tes dapat dikatakan baik
sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki : (1) Validitas,
Sebuah tes dapat dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
akan diukur. (2) Reliabilitas, Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes itu
memberikan hasil yang sama ketika tes itu diberikan secara berulang-ulang. (3)
Objektivitas, sebuah tes dikatakan memiliki faktor objektivitas apabila dalam
pelaksanaan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Terdapat beberapa bentuk tes yaitu (1) Simple Forms (Tes Berbentuk Sederhana),
Setiap bentuk soal memiliki karakteristik yang unik tersendiri, kelebihan,
kegunaan, keterbatasan dan aturan dalam pembuatannya. Untuk soal berbentuk sederhana terdapat tiga
macam bentuk yaitu : soal dengan jawaban
singkat, soal benar-salah, soal mencocokkan. (2) Multiple Choice Forms (Tes Berbentuk Pilihan Ganda), tes berbentuk
pilihan ganda dapat mencakup banyak materi pelajaran, penskorannya objektif,
dan bisa dikoreksi dengan komputer (Linn, 1995 : 173). Namun kelemahannya
adalah dalam membuat butir soal pilihan ganda yang berkualitas baik cukup sulit
dan ketika tes diadakan adanya peluang kerja sama peserta antar tes sangat
besar. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tes ini adalah pilihan pengecoh
yang baik. (3) Essay Questions (Tes
Berbentuk Pertanyaan Uraian), tes bentuk uraian dapat bersifat terbatas atau
tidak terbatas tergantung bagaimana bentuk pertanyaan soal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar