"Mungkin saat ini tulisan yang ada di blog ini belum berkualitas,, salah satu faktor utamanya saya masih penulis amatiran.. hehehe, tapi suatu saat isi tulisan blog ini akan berisi tulisan2 yang berkualitas,, insyaaallah,, saya akan berusaha... mari kita buktikan "We will never know the real answer, before you try.”,,

Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan

a.    Manajemen Pendidikan
     Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal istilah adminitrasi pendidikan. Dalam studi ini, penulis cenderung untuk mengidentikkan keduanya, sehingga kedua istilah ini dapat digunakan dengan makna yang sama.
      Selanjutnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari Kathryn . M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995) memberikan rumusan bahwa : “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling) Sementara itu, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan bahwa “administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial penulis dapat menarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, merupakan rangkaian kegiatan mulai dari tahap merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan untuk mencapai tujuan tertentu (dalam hal ini tujuan Pendidikan)
Sehingga bisa dikatakan fungsi manajemen yaitu agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehinggga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien.

b.    Fungsi Manajemen
Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:
Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :
a) planning (perencanaan);
b) organizing (pengorganisasian);
c) actuating (pelaksanaan); dan
d) controlling (pengawasan).
Sedangkan menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi :
a)      planning (perencanaan);
b) organizing (pengorganisasian);
c) commanding (pengaturan);
d) coordinating (pengkoordinasian); dan
e) controlling (pengawasan).


di bawah akan dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, meliputi :
1.      Perencanaan
Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan mematangkan secara matang arah,tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji sumber daya dan metode/teknik yang tepat.  Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi Karena rencana berfungsi untuk:
1)   Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai
2)   Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk        mencapai tujuan tersebut.
3)   Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan. 
4)   Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan.
5)   Memberikan batas wewenangdan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana
6)   Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensip sehingga bisa menemukan dan penyimpangan secara dini.
7) Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal
8)  Menghindari pemborosan
2.   Pengorganisasian
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa :
“Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
Lousie E. Boone dan David L. Kurtz (1984) mengartikan pengorganisasian :
 “… as the act of planning and implementing organization structure. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and acommplishment organizational obtective”.
Mengorganisasikan berarti: (1) menentukan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisiorang yang mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan keleluwasaan melaksanakan tugas.
Berkenaan dengan pengorganisasian ini, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah : (a) organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan; (b) pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja; (c) organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; (d) organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol; (e) organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan (f) organisasi harus fleksibel dan seimbang.
Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu : (a) pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; (b) pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan (c) pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
3.   Pemimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan memotivasi para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik.
4.   Pengendalian
Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai pada tujuan secara efektif dan efisien.Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen yaitu: (a) menetapkan standar kinerja, (b) mengukur kinerja, (c) membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan, (d) mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut:

  • Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
  • Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehinggga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien.
  • Terdapat empat fungsi manajemen, yaitu : a.planning (perencanaan); b.organizing (pengorganisasian); c.actuating (pelaksanaan); dan d. controlling (pengawasan).
  • Proses Manajemen meliputi: a. Merencanakan, b. Mengorganisasikan, c. Memimpin, d. mengendalikan
  • Manajemen adalah praktek melaksanakan usaha terbaik sehingga dari sejarah pemekiran manajemen kita dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang menerapkan konsep-konsep manajemen berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komponen dan Prinsip Kerja PLTU

Komponen dan Prinsip Kerja PLTU Pembakaran pulverized-coal dengan tangential burners yang dipasang pada empat sudut combustion ...

Adbox

@templatesyard