MODEL
PEMBELAJARAN PBI DAN GUIDE INKUIRY
Model pengajaran yang pada awalnya dikembangkan oleh
Bruce dan koleganya (Joyse, weill, da Showers, 1992). Joyse, weill, da Showers
(1992) memberi nama tiap-tiap pendekatan suatu model pengajaran, meskipun salah
satu dari beberapa istilah lain, seperti strategi pengajaran, metode
pengajaran, atau prinsip pengajaran, telah digunakan. Istilah dipilih oleh
Joyse, Weil, dan Showers digunakan untuk dua alasan penting. Pertama, istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih
luas dari pada suatu strategi, atau prosedur. Seperti yang telah digunakan. Istilah
model pengajaran mencakup suatu pendekatan pengajaran yang luas dan menyeluruh.
Istilah model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
strategi atau prosedur tertentu. Ciri-ciri tersebut adalah (1) rasional
teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; (2)
landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai); (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan (4) lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Kedua,
model pengajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah
yang dibicarakan adalah tentang mengajar di kelas, mobil, atau praktek mengawas
anak-anak. Model pengajaran diklasifikasiakan berdasarkan tujuan
pembelajaranya, sintaksnya (pola urutan), dan sifat lingkungan belajarya.
Penggunaan model pengajaran tertentu memungkinkan guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dan bukan tujuan pembelajaran yang lain.
1.
Model pembelajaran PBL / PBI
Bila
kita menggunakan model pembelajaran PBI/PBL
dalam Fisika, Anggapan bahwa fisika merupakan pelajaran teoretik yang
menjemukan dan menakutkan sepertinya akan terhapus dari benak siswa. ini
menjadi tantangan bagi guru untuk memahami
model pembelajaran ini hingga nantinya membawa siswa mempelajari fisika dengan
menyenangkan karena model ini
mendekatkan siswa pada kehidupan sehari-hari. Secara garis besar PBI/PBL
terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna
yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan
inkuiri.
Peranan
guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog
siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi
kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai
pemecahan yang bersaing.
Model
pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpikir tingkat
tinggi, membantu siswa memproses informasi yang telah dimilikinya, dan membantu
siswa membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial dan fisik di
sekelilingnya. Pengajaran berdasarkan permasalahan bertumpu pada psikologi
kognitif dan pandangan para konstruktivis mengenai belajar. Model pengajaran
ini juga sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL, yaitu
inkuiri, kontruktivisme, dan menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi.
PBI tidak dirancang untuk membantu guru memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. PBI utamanya dikembangkan untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan
keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan
mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi pebelajar yang
mandiri.
Tahapan (syntak) PBI
biasanya terdiri dari lima tahap utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan
siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis
hasil kerja siswa. Jika jangkauan masalahnya tidak terlalu kompleks, maka
kelima tahapan tersebut mungkin dapat diselesaikan dalam waktu dua sampai tiga
kali pertemuan. Namun untuk masalah-masalah yang kompleks mungkin akan
membutuhkan setahun penuh untuk menyelesaikannya.
PBI
dicirikan oleh: terbuka, proses demokrasi, dan peran siswa aktif. Dalam kenyataan,
keseluruhan proses membantu siswa untuk menjadi mandiri, siswa yang otonom yang
percaya pada keterampilan intelektual mereka sendiri memerlukan keterlibatn
aktif dalam lingkungan berorientasi inquiri yang aman secara intelektual.
Meskipun guru dan siswa melakukan tahapan pembelajaran PBI yang terstruktur dan
dapat diprediksi, norma di sekitar pelajaran adalah norma inquiri terbuka dan
bebas mengemukakan pedapat. Lingkungan belajar menekankan pada peranan sentral
siswa bukan guru.
Sintaks model pengajaran
berdasarkan permasalahan,
fase-fase tingkah laku
guru
Fase 1
Orientasi siswa kepada
masalah guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
Fase 2
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar, guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan demonstrasi - eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya.
Fase 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Langkah-Langkah
Pembelajaran ( dalam kegiatan belajar mengajar )
Kegiatan
Awal ( 10 menit )
·
Guru membuka pelajaran.
·
Guru menjelaskan tujuan
yang ingin dicapai setelah mengikuti pelajaran tersebut yaitu, siswa mampu :
·
Guru memberikan motivasi
awal kepada siswa dengan memberikan pertanyaan,
·
Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk berfikir dan menjawab.
ü
Siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
·
Guru memberikan respon
ramah dan menyenangkan atas pendapat yang diajukan oleh siswa.
·
Guru melanjutkan dengan
pemberian pertanyaan kedua,
ü
Siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru :
·
Guru menunjuk salah satu
anak untuk berpendapat mengenai pertanyaan tadi.
ü
Siswa tersebut menjawab
:
·
Guru menunjuk anak yang
lain untuk berpendapat juga.
ü
Siswa tersebut menjawab
:
· Guru memberikan
penghargaan atas pendapat yang diajukan siswa
Kegiatan
Inti
- Guru mengorganisasikan siswa untuk
belajar dengan membagi siswa kedalam 5 kelompok diskusi, masing – masing
kelompok terdiri dari 6 anak. ( banyak kelompok tergantung jumlah siswadi
dalam kelas )
· Guru memberikan tuntunan untuk menemukan jawaban yang
benar pada siswa dengan menampilkan animasi ( bila memmungkinkan ada LCD )
ü
Siswa terlihat antusias
dalam menyaksikan animasi yang ditampilkan melalui slide LCD.
- Guru memberikan waktu kepada
masing – masing kelompok siswa untuk berdiskusi mengenai slide animasi
yang sedang ditampilkan. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
ü
Masing – masing kelompok
saling berdiskusi mengenai animasi yang sedang ditampilkan.
- Guru membantu siswa dalam
mengembangkan dan menyajikan hasil diskusinya.
- Guru meminta perwakilan dari
masing – masing kelompok untuk membacakan hasil diskusi mereka.
ü
Salah satu siswa
memberikan pendapat dari kelompoknya :
Animasi
itu mengenai . . . . . . . . . . . . . . . .
ü
pendapat dari kelompok 2
: . . . . . . . . . . . . .
ü
Dan seterusnya sampai
kelompok 5. Pendapat dari masing – masing kelompok hampir sama.
- Guru memberikan respon ramah
terhadap semua pendapat dari masing – masing kelompok.
- Guru menjelaskan animasi tersebut
kepada siswa yaitu mengenai . . . . . . . .
- Guru mengaitkan dan memberi
penekanan lewat perubahan suara dari cepat menjadi lambat dan tinggi
mengenai . . . . . . . . . . , dengan pertanyaan motivasi yang telah
diajukan pada bagian awal pelajaran
- Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengajukan pertanyaan atas penjelasan yang masih belum
dimengerti.
ü
Tidak ada siswa yang
bertanya, semua mengangguk paham.
- Guru menyuruh siswa melakukan
diskusi lagi bersama kelompoknya mengenai peristiwa yang di ajukan.
ü
Siswa berdiskusi.
- Guru mengamati jalannya diskusi
dan membimbing siswa dalam menyelesaikan persoalan diskusi.
- Guru memberikan penguatan kepada
siswa yang tidak aktif terhadap jalannya diskusi, bisa dengan penguatan
mendekati maupun penguatan sentuhan, misalnya menepuk bahu siswa yang
perlu diberi penguatan.
- Guru meminta perwakilan dari
masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka.
ü
kelompok 1
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya :
ü
dari kelompok 2 : . . .
. . . . . . . . . . . .
ü
Dan seterusnya sampai
kelompok 5, hasilnya pendapat mereka
hampir sama.
- Guru memberikan respon ramah dan
menyenangkan atas hasil diskusi siswa.
- Guru memberikan tuntunan untuk
menemukan jawaban yang benar pada siswa dengan menampilkan animasi
mengenai. . . . . . . . dengan menggunakan program Macromedia Flash
Player.
- Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai . . . . . . . . . melalui animasi yang sedang ditampilkan dan
memberikan penekanan suara terhadap hal – hal yang dianggap penting dalam
penyampaian materi tersebut.
- Guru meminta 3 siswa untuk maju ke
depan, satu anak berperan sebagai. . . . . . . . . . . . ( permintaan jumlah siswa kedepan sesuai
dengan materi yang sedang dibahas )
ü
Siswa memerankan
perannya masing – masing.
ü
Guru meminta siswa
kembali ketempatnya masing – masing dan mengucapkan terimakasih serta
memberikan applous.
- Guru mengaitkan penjelasan
mengenai . . . . . . dengan pertanyaan motivasi kedua yang
telah diajukan pada bagian awal pelajaran.
- Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengajukan pertanyaan atas penjelasan yang masih belum
dimengerti.
ü
Siswa mengangguk paham
- Guru meminta siswa untuk
menjelaskan kembali mengenai apa yang barusan disampaikan guru mengenai .
. . . . . . . . .
ü
siswa memberikan
pendapatnya :
Kegiatan Akhir
ü
Guru bersama siswa
merangkum inti pelajaran yang telah dibahas, yaitu . . . . . . . .
ü
Guru memberikan kuis.
ü
Siswa menjawab dikertas
dalam waktu 5-10 menit. ( lama waktu sesui dengan soal kuis yang akan diberikan
)
Penilaian
- Pengamatan keaktifan berinteraksi
dalam proses pembelajaran dan menjawab pertanyaan dalam tanya
jawab/diskusi.
- Pengamatan sikap, minat, dan tingkah
laku siswa.
2.
Model pembelajaran guide inkuiry
Model Pembelajaran guide inkuiry
lebih terkenal dengan nama model pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu suatu model pembelajaran
inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian
perencanaannya dibuat oleh guru , siswa tidak merumuskan problem atau masalah.
Dalam
pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan
dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa
yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah.
Siswa yang
intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang
sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh
sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas yang bagus
Inkuiri
terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.
Pada
tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa
pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang
disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan pengarah selain dikemukakan
langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS.
LKS dibuat
khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.
Menurut Sund dan Trowbridge Selain guide inkuiry ada juga beberapa macam model
pembelajaran inkuiri, diantaranya :
Ø
Modified Inquiry
Model pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru
hanya memberikan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau
prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan
nara sumber yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk
menghindari kegagalan dalam memecahkan masalah.
Ø
Free Inquiry
Pada model ini siswa harus
mengidentifikasikan dan merumuskan macam problema yang dipelajari dan
dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas daripada kedua jenis inkuiri
sebelumnya.
Ø
Inquiry role Approach
Model pembelajaran inkuiri
pendekatan peranan ini melibatkan siswa dala tim-tim yang masing-masing terdiri
atas empat orang untuk memceahkan masalah yang diberikan. Masing-masing anggota
memegang peranan yang berbeda, yaitu sebagai koordinator tim, penasihat teknis,
pencatat data, dan evaluator proses.
Ø
Invitation Into Inquiry
Model inkuiri jenis ini
siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dengan cara-cara yang lai
ditempuh para ilmuwan. Suatu undangan (invitation) memberikan suatu problema
kepada para siswa dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan
hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin
semua kegiatan berikut:a) Merancang eksperimen, b) Merumuskan Hipotesis , c)
Menentukan sebab akibat, d) menginterpretasikan data, e) Membuat grafik, f)
Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan peneitian ,g)
mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau
diperkecil.
Ø
Pictorial Riddle
Pada model ini merupakan
metode mengajar yang dapat engembankan motivasi dan minat siswa dalam diskusi
kelompok kecil atau besar , Gamabar peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat
digunakan untuk mningkatkan cara berfikir kritis dan kreatif para
siswa.Biasanya, suatu riddle berupa gambar dipapan tulis, poster, atau
diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan riddle itu.
Ø
Synectics Lesson
Pada jenis ini memusatkan keterlibatan
siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan supaya dapat membuka
intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan
karena kiasan dapat membantu siswa dalam berfikir untuk memandang suatu
problema sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.
Ø Value Clarification
Pada model pembelajaran inkuiri jenis
ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan
atau nilai-nilai pada suatu proses pembelajaran.
kepanjangan om... jadikeun part 1 part 2 dst..
BalasHapusterus tong copas bgt...
heheh
siappp dan !! :), tapi da ga kopas banget ini mah,. hee
BalasHapus