"Mungkin saat ini tulisan yang ada di blog ini belum berkualitas,, salah satu faktor utamanya saya masih penulis amatiran.. hehehe, tapi suatu saat isi tulisan blog ini akan berisi tulisan2 yang berkualitas,, insyaaallah,, saya akan berusaha... mari kita buktikan "We will never know the real answer, before you try.”,,

Manajemen Kegiatan Kelas


MANAJEMEN KELAS
  
a.       Manajemen Pembelajaran
 
     Untuk mewujudkan manajemen kelas di sekolah, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen kelas di sekolah tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik dan menciptakan iklim belajar yang menunjang.
Guru harus memahami beberapa factor yang dapat mempengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses belajar yang baik. Faktor yang perlu diperhatikan antara lain : kondisi fisik, sosio emosional dan organisasional. Semua factor ini harus dipahami oleh guru, agar tujuan KBM dapat tercapai dengan sebaik-baiknya, atau setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal. Lingkungan fisik yang memenuhi syarat, mendukung meningkatnya intensitas proses KBM siswa. Disamping itu juga mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
     Setiap proses belajar mengajar kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang dirugikan dan megembangkan kepada kondisi yang kondusif. Kondisi fisik di sekolah senantiasa nyaman, antara lain ruangan harus diusahakan memenuhi syarat. Ukuran ruangannya harus cukup; memberi keleluasaan bergerak; cahaya dan sirkulasi udara baik dan pengaturan perabot harus tertata rapih agar siswa bisa bergerak bebas.
Di dalam pengaturan ruangan kelas terdapatbeberapa tempat duduk/meja kursi, diantaranya : pola berderet, pola berjajar atau berbasis. Tapi pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut kesenangan siswa itu sendiri. Dalam pola susunan berkelompok siswa dapt berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan bisa pindah dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Ada juga pola farmasi tapal kuda. Pola ini bisa dipakai apabila pelajaran banyak memerlukan Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan lebih memudahkan saling berkomunikasi dan berkonsultasi. Pola duduk melingkar. Pola ini dilaksanakan apabila ada suatu kegiatan atau alat yang mesti diperagakanakan mudah dilihat dan dikomentari oleh siswa.
Disamping susunan meja kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu, siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak selalu terpaku duduk di kursi akan tetapi dapat juga dudk di tikar, atau karpet yang berabjad dan bergambar. Penyediaan alat bermain atau sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu itu. Selain susunan meja, penyediaan alat, pengelompokkan tempat duduk, dinding juga dapat digunakan untuk menempelkan hasil pekerjaan siswa. Hasil pekerjaan siswa ditempel di dinding dengan menggunakan triplek atau busa. Hasil yang ditempelkan hendaknya secara bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak mengganggu perhatian anak. Hasil karya seni yang dipampang di dinding akan mempunyai kebanggan tersendiri bagi orang tua siswa tersebut.
    Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa. Jendela harus cukup besar, sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk dan udara yang sehat juga masukke kelas. Dengan ventilasi yang baik dan udara yang sehat, semua siswa dan guru di dalam kelas dapat menghirup udara yang segar. Cahaya sebaiknya datang dari sebelah kiri, supaya cukupterang dan tidak menyilaukan.
Di dalam pengaturan penyimpanan barang-barang hendaknya disimpan pada tempatnya yang khusus (loker) yang sudah diberi tanda, dan barang tersebut mudah dijangkau kalau diperlukan dalam kegiatan belajar. Barang yang nilai praktisnya tinggi dapat disimpan di ruang kelas, seperti alat bermain yang sesuai dengan tema pada waktu mau dilaksanakan. Sedangkan buku pelajaran, pedoman kurikulum, kartu pribadi, buku penghubung, harus ditempatkan pada tempat yang tidak jauh dari meja guru. Selain itu, juga alat pengamanan harus selalu tersedia.
Sumber belajar diluar ruangan/kelas akan menjadi alat interaksi siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun pada saat jam istirahat, yang harus menjadi perhatiann guru adalah pada saat jam istirahat. Pada saat ini sering sekolah tidak memperhatikan pola-pola interaksi siswa dalam mengisi waktu senggangnya, bagaimana ketika mereka beristirahat mereka memperoleh stimulus positif sehingga ketika melanjutkan pelajaran lagi motivasi mereka tidak berkurang dan bahkan memperoleh motivasi tambahan sehingga semangat mengikuti pelajaran dapat dipertahankan.

b.      Manajemen Kelas
 
      Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.
Dengan demikian terdapat tiga focus untuk mengartikan manajemen, yaitu :

  • Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi.
  • Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.
  • Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan. 
      Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.
      Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelasmerupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996).
      Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan manajemen kelas adalah :
  • Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
  • Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
  • Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan inteliktual siswa dalam kelas.
  • Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
  • Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan factor lingkungan yang mempengaruhinya. Tugas guru seperti mengontrol, mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan yang kurang tepat lagi untuk saat ini. Sekarang aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajarn. Mengelola kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif.
  • Manajemen kelas adalah rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif, yaitu meliputi : tujuan pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan peralatan, dan pengelompokkan siswa dalam belajar. (Alam S : IB). 

C.     Kegiatan Manajemen Kelas
     
         Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan sumber daya baik material elemen maupun human elemen didalam kelas oleh guru sehingga memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar siswa dan mengajar guru. Sebagai sebuah proses maka dalam pelaksanaannya manajemen kelas memiliki kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru. Dalam manajemen kelas guru melakukan sebuah proses atau tahapan-tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi, sehingga apa yang dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait. Selain itu bahwa dalam manajemen juga terkandung maksud bahwa kegiatan yang dilakukan efektif mengenai sasaran yang hendak dicapai dan efisien tidk menghambur-hamburkan waktu, uang dan sumber daya lainnya. Titik akhir dari kegiatan manajemen adalah tujuan dengan produktivitas kerja yang tinggi.

          Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas) meliputi 2 kegiatan yang secara garis besar terdiri dari :
  • Pengaturan orang (siswa); Meliputi tingkah laku, kedisiplinan, minat/perhatian, gairah belajar dan dinamika kelompok
  • Pengaturan fasilita; Meliputi ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk dan penempatan siswa.
            Aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah :
a)       Mengecek kehadiran siswa.
b)      Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut.
c)       Pendistribusian bahan dan alat.
d)      Mengumpulkan informasi dari siswa.
e)      Mencatat data.
f)        Pemeliharaan arsip.
g)       Menyampaikan materi pelajaran.
h)      Memberikan tugas/PR.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa dikelas menurut Dirjen Dikdasmen (1996:I3) adalah :
1)      Ketika bertemu dengan siswa, guru harus :
Ø     Bersikap tenang dan percaya diri.
Ø     Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau sikap tidak simpatik.
Ø     Memberikan salam lalu memperkenalkan diri.
Ø     Memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.
2)      Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar.
3)      Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan teratur.
4)      Menentukan tata car a berbicara dan Tanya jawab.
5)      Bertindak disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komponen dan Prinsip Kerja PLTU

Komponen dan Prinsip Kerja PLTU Pembakaran pulverized-coal dengan tangential burners yang dipasang pada empat sudut combustion ...

Adbox

@templatesyard